D. Rukun Sholat
Rukun sholat atau perkara yang wajib dilakukan saat menjalankan shalat. Rukun shalat ini berlaku untuk shalat fardhu atau sunnah. Jumlahnya ada 13 sebagai berikut:
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ikhram.
4. Membaca Al-Fatihah
5. Ruku’
6. I’tidal
7. Sujud
8. Duduk diantara dua sujud
9. Duduk pada tasyahud (tahiyat) akhir
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat Nabi
12. Salam
13. Tertib antara tiap rukun.
C. Sunah-sunah Sholat
Sunah-sunah sebelum sholat ada 2 perkara yaitu adzan dan iqomah. Menurut bahasa artinya pemberitahuan sedangkan menurut syara adalah dzikir tertentu yang ditetapkan untuk memberitahu sholat fardhu. Keduanya ditetapkan berdasarkan Al-quran, hadits dan juga ijma’. Allah ta’ala berfirman dalam Q.S. Al Maidah ayat 58 yang artinya:
“ Dan apabila kamu menyeru mereka untuk mengerjakan sholat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan ”.
Nabi SAW bersabda:
“ Apabila sholat telah tiba, hendaklah salah seorang dari kamu menyerukan adzan dan yang tertua diantara kamu menjadi imam.” (H.R. Syaikhain)
Dalam suatu riwayat : Hendaklah kamu berdua menyerukan adzan dan iqomat.
Kemudian , bilamana sholat fardhu dilakukan secara berjama’ah oleh orang laki-laki ,maka dianjurkan menyerukan adzan baginya . Adapun orang yang sholat munfarid ,maka ada yang mengatakan : tidak perlu diserukan adzan karena tiada pemberitahuan.
Dianjurkan menyerukan adzan dan iqomat sambil berdiri menghadap kiblat dalam keadaan suci dan baik suaranya ,diatas tempt yang tinggi atau di pintu masjid dan menoleh ke kanan ketika mengucapkan : Hayya ‘alal falaah. Hendaklah ia mengeraskan suaranya ketika menyerukan adzan walaupun sendirian ,sesuai dengan hadits Abi Sa’id Al Khudri.
Syarat menyerukan adzan adalah Islam, mencapai keadaan tamyiz , berakal , dan laki-laki. Adzan berkaitan dengan pandangan muadzin dan tidak memerlukan izin imam. Lain halnya dengan iqomat , karena ia tergantung pada izin imam.
Hal yang sunnah dalam sholat adalah bagian sholat yang tidak termasuk dalam rukun maupun wajib, tidak membatalkan sholat baik ditinggalkan secara sengaja maupun lupa.
Hukumnya mendapat pahala apabila dilakukan. Tapi tetap sah sholatnya apabila tidak melakukannya.
Hukumnya mendapat pahala apabila dilakukan. Tapi tetap sah sholatnya apabila tidak melakukannya.
2) Membaca takbir selain takbirotul ihram.
3) Membaca a'udzubillahi minasyaithanirrojim (ta'awudz) sebelum membaca Al Fatihah.
4) Membaca subhana robbiyal adzimi wa bihamdih (سُبْحَانَ رَبِيَ العَظِيمِ وَبحَمْدِه) saat rukuk. Dan membaca subhana robbiyal a'la wa bihamdih (سُبْحَانَ رَبِيَ الأعَلْيَ وَبحِمَدِه) saat sujud.
5) Membaca sami-Allohu liman hamidah (سمع الله لمن حمده) saat bangun dari rukuk.
6) Membaca robbana wa lakal hamdu (ربنا ولك الحمد) setelah tegak berdiri setelah rukuk.
7) Membaca qunut setelah rukuk rakaat kedua shalat subuh.
8) Membaca surat dari Al-Qur’an setelah membaca Al-Fatihah pada dua raka’at awal.
11) Meletakkan dua tangan pada lutut selama ruku’.
12) Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri selama berdiri.
13) Duduk di atas kaki kiri dan menegakkan kaki kanan (duduk iftirash) di saat tasyahhud pertama dan ketika duduk di antara dua sujud.
14) Duduk tawarruk di saat tasyahhud (tahiyat) terakhir dalam shalat yang empat rakaat atau tiga rakaat. Duduk tawarruk itu ialah duduk di atas tanah dengan posisi kaki kiri berada di bawah kaki kanan, sementara kaki kanan tersebut ditegakkan.
15) Memberi isyarat (menunjuk) dengan jari telunjuk pada tasyahhud (tahiyyat) pertama dan terakhir, dari mulai pertama kali duduk sampai selesai membaca tasyahhud.
16) Mengeraskan bacaan (jahr) pada waktu shalat Subuh, shalat Jum'at, dan pada dua rakaat pertama dari shalat Maghrib dan shalat Isya'.
Menyamarkan bacaan pada waktu shalat Dhuhur, shalat Ashar dan pada rakaat ketiga dari shalat Maghrib dan dua rakaat terakhir dari shalat Isya'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar